Sejarah berdirinya Turki Usmani merupakan hal yang bagus untuk dijadikan pembahasan, apalagi kekaisaran ini merupakan salah satu yang terbesar di Dunia. Serta menjadi basis kekuatan Islam terkuat di Eropa beradab-abad.
Semua itu bukan tanpa alasan sama sekali, sebab Kekaisaran Turki memiliki banyak hal stabil. Mulai dari cadangan kas, kekuatan militer, hingga banyak aspek kehidupan seperti sosial, politik, dan juga ekonomi.
Berikut Sejarah Berdirinya Turki Usmani
Sebelum masuk ke pada pembahasan mengenai masa kejayaan yang berhasil dipimpin oleh Sulaiman al-Qanuni, dan pada akhirnya mundur karena harus mematuhi perjanjian Carltouiz antara Turki dengan banyak negara Eropa lainnya. Tentu akan lebih memberikan gambaran jika Anda mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Turki Usmani.
Supaya tentu memberikan gambaran lebih dalam mengenai bagaimana kekaisaran terbaik di jamannya, untuk tanggal berdirinya tahun 1281. Kabilah Oghuz menjadi sang pendiri yang merupakan kabilan pada daerah mongol serta utara negeri Cina, nama tersebut diambil dari kakek Kabilah Oghuz sendiri. Sebab beliau sangat mencintai kakeknya.
Kemudian berlanjut pada Sulaiman Syah serta Erthogril yang kemudian melanjutkan petualangan ke Anatolia, sampai di sana terjadi kesepakatan dengan Sultan Alaudin yang merupakan penguasa dari Seljuk, bersama-sama Mereka melawan Bizantium. Hadiah sebidang tanah diberikan oleh Alaudin dan memberikan kesempatan Erthogril memperluas ekspansi wilayahnya.
Berlanjut kepemimpinan berganti pada Ustman yang merupakan anak dari Erthogril, dan di masa tersebut Alaudin harus terbunuh. Kondisi ini membuat sejarah berdirinya Turki Usmani semakin melebar saja, sebab kerajaan-kerajaan Seljuk terpecah menjadi kerajaan kecil, dan raja pertama yang terkenal mendapatkan julukan Ustman berkat keberuntungan itu.
Kejayaan-kejayaan Turki Zaman Usmani
Berkat kepemimpinan Ustman, kerajaan semakin besar meski proses berlangsungnya terjadi secara perlahan. Tapi, semua itu pasti karena semua dilakukan secara berkelanjutan serta tersistematis melalui suatu penguatan bidang tertentu. Bidang tersebut tidak lain adalah militer yang sangat menjadi perhatian pada masa kepemimpinan Ustman.
Terbentuklah kesatuan militer kuat bernama Inskisyariah, di mana Orkhan sebagai pemimpin, dan membangun banyak cabang selanjutnya. Penaklukan pada daerah non islam terus terjadi bahkan sampai ke daerah seperti Macedonia, Bulgaria, Serbia, dan Adrianopel. Hanya saja pemimpin yang memiliki kontribusi terbesar atas sejarah berdirinya Turki Usmani sebenarnya adalah Sultan Muhammad II.
Sampai-sampai Ia berhasil mendapatkan julukan sang penakluk, sebab sudah berhasil menguasai Konstantinopel pada tahun 1453, tidak sampai di sana tapi masih berlanjut ke semenanjung Maura, Serbia, dan bahkan Bundukia juga. Hal paling legendaris dan menjadi pro kontra hingga sekarang adalah pengalihfungsian gereja St Sophia menjadi masjid.
Sekarang nama masjid tersebut adalah Aya Sophia dengan lambang orang Islam di Konstantinopel. Sampai sekarang nama Kota Konstatinopel berubah menjadi Instabul yang merupakan ibu kota dari negara Tukri. Semua ambisi umat Islam berhasil menundukan Imperium Romawi Timur sudah berhasil tercapai sepenuhnya.
Sistem Politik di Turki Zaman Usmani
Sejarah berdirinya Turki Usmani tidak hanya dipengaruhi oleh kuatnya militer di sana, melainkan juga bagaimana sistem politik pada pemerintahannya. Di mana para pemimpin mendapatkan dua gelar sekaligus yang membuatnya dihormati. Gelar tersebut adalah Sultan dan Khalifah, di mana memiliki fungsi serta peran berbeda-beda.
Khalifah sendiri merupakan pemimpin yang mengurusi masalah agama, sedangkan Sultan merupakan penguasa dunia. Selain itu, tidak harus sistem pewarisan kekuasaan selalu berada pada anak dari pemimpin sebelumnya. Melainkan juga bisa diserahkan kepada saudara sultan sendiri. Sehingga ini tetap bisa menjaga kekuatan kekaisaran stabil.
Menariknya terdapat juga sistem pemerintahan yang selayaknya pemerintahan jaman sekarang, ada perdana menteri, gubernur, dan juga pemimpin daerah. Di bawahnya juga masih ada pemimpin daerah lebih kecil selevel dengan bupati. Terdapat juga sistem undang-undang yang bernama Multaqa al Abhur.
Di mana ini menjadi satu-satunya pegangan serta pedoman bagi Turki zaman Usmani, dan ini bisa bertahan sampai ke Abad 19. Tak heran dengan sistem tersebut membuahnya sangat kuat bahkan sampai berhasil menguasai banyak negara-negara lainnya. Sebab memang sejarah berdirinya Turki Usmani memang sudah selevel lebih tinggi dari negara-negara yang lainnya.
Faktor Runtuhnya Turki Zaman Usmani
Meski sudah mengalami masa kejayaan yang begitu lama serta besar. Tetap saja akan ada masanya runtuh serta mundur. Setidaknya menurut data ada banyak faktor yang menyebabkan kekaisaran besar tersebut runtuh.
-
Terlalu luasnya wilayah dan buruknya penerus
Memang jika suatu kekaisaran terlalu luas akan membuat manajemennya menjadi lebih sulit, apalagi jika para penerus dari kekaisaran sudah lama hidup enak. Besar kemungkinan untuk membuatnya terjaga jadi makin sulit.
-
Beragamnya penduduk dan agama
Bagaimanapun meski sudah berhasil menaklukkan banyak wilayah, tidak serta merta membuat wilayah tersebut menjadi ikut berganti agama. Itulah yang membuat sejarah berdirinya Turki Usmani cepat jadi dan pasti runtuh juga.
-
Memang sudah waktunya dan pemimpin terlalu dimanjakan
Namanya juga sultan dan khalifah tentu saja semua keinginannya pasti tercapai, jadi tidak heran pemimpin akan terlalu bermanja-manja. Selain itu karena sudah berlangsung selama berabad-abad menjadikannya memang sudah waktunya meredup.
Selain faktor-faktor internal tersebut, ada faktor eksternal yang membuatnya terus meredup seperti pemberontakan negara jajahan serta kemajuan teknologi dunia barat. Sedangkan Turki sendiri merasa sudah puas dengan kekuatannya.
Lengkap sudah semua pembahasan yang bisa Kami sampaikan. Mulai dari sejarah berdirinya Turki Usmani sampai kejayaan-kejayaan dan faktor penyebab keruntuhan, sudah pasti akan menjadi pengetahuan yang berharga kepada Anda semua.