Penyebab Utama Kanker Kolorektal yang Pernah Diidap Pele

Pernah dengar tentang penyakit kanker kolorektal atau kanker kolon? ini adalah penyakit yang diidap oleh Pele pemain sepak bola legendaris asal brazil. Kolorektal menyerang organ usus besar dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di dunia. Tercatat melalui data yang dirilis oleh WHO sebagai salah satu rangkaian peringatan hari kanker sedunia sudah ada lebih dari 900.000 jiwa meninggal akibat kanker kolon ini.

Penyebab Utama Penyakit Kanker Kolorektal yang Diidap Pele

Salah satu legenda sepak bola dunia asal Brazil, Pele tutup usia karena mengidap kanker kolon. Penyakit ini bermula dari terbentuknya sel-sel di organ usus besar yang sudah diluar kendali. Kanker ini juga dapat diawali dengan pertumbuhan abnormal rektum atau sering disebut sebagai polip.

Untuk bisa mengetahuinya, Anda memerlukan tes skrining sedini mungkin sebelum polip berkembang menjadi penyakit kronis mematikan. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang mengidap penyakit kanker kolorektal.

  1. Faktor usia

    Faktor usia menjadi salah satu penyebab utama seseorang bisa mengidap kanker kolon. Usia paling rentan adalah di atas 50 tahun.

  2. Memiliki riwayat

    Seseorang yang sudah mengidap kanker usus besar atau polip non kanker memiliki risiko lebih besar untuk kembali terkena penyakit tersebut di masa depan.

  3. Pernah mengalami peradangan usus

    Peradangan usus kronis pada usus besar, seperti kolitis ulseratif juga dapat meningkatkan risiko tumbuhnya sel-sel abnormal pada organ tersebut.

  4. Memiliki sindrom atau genetik keluarga

    Memiliki riwayat keluarga yang sudah pernah mengidap penyakit ini bisa menjadi salah satu peringatan untuk Anda. Karena beberapa mutasi gen yang diturunkan dalam keluarga bisa meningkatkan risiko penyakit kanker kolorektal. Lakukan skrining secara rutin karena penyakit ini dapat muncul kapan saja tidak perlu Anda masih muda atau sudah tua.

  5. Pola makan

    Pola makan juga dapat berpengaruh pada kesehatan usus besar Anda, hal ini disebabkan ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak lemah dan sedikit serat.

  6. Mengidap diabetes

    Seseorang mengidap diabetes juga sangat rentan terhadap penyakit ini. Jadi, tetap jaga pola hidup sehat serta berolahraga secara rutin untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terjaga.

  7. Obesitas

    Penyebab lainnya adalah akibat seseorang mengalami obesitas, penderita obesitas memilii risiko lebih besar terjangkit penyakit kronis seperti ini. Apalagi peningkatan risiko kematiannya juga cukup tinggi dibandingkan dengan orang normal biasa.

Langkah Tepat Mencegah Penyakit Kanker Kolorektal

Tidak ingin terkena penyakit mematikan akibat penyebab kematian kedua di dunia ini, ada beberapa langkah tepat untuk mencegahnya. Berikut ini langkah-langkah tepat yang harus dilakukan untuk mencegah datangnya penyakit kronis kanker kolon.

  • Perhatikan saat harus mengonsumsi obat NSAID

    Obat NSAID sendiri merupakan jenis aspirin yang berguna sebagai pereda rasa nyeri. Dibalik manfaatnya obat ini ternyata dapat meningkatkan risiko pada saluran pencernaan untuk penggunanya. Sehingga obat NSAID harus digunakan secara terbatas, jadi pastikan pengonsumsian obat tersebut dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter dan mengetahui batas penggunaannya.

  • Berhenti mengonsumsi rokok, batasi alkohol serta rutin olahraga

    Anda harus tahu rokok dan alkohol mengandung zat karsinogenik, zat ini dapat meningkatkan risiko tubuh terkena penyakit kanker kolorektal. Oleh karena itu disarankan untuk Anda mengurangi kebiasaan minum alkohol sekaligus merokok.

    Terutama bagi wanita tidak boleh mengonsumsi alkohol lebih dari satu gelas perharinya, dan bagi pria disarankan tidak mengonsumsi alkohol lebih dari dua gelas per hari. Setelah berusaha mengurangi rokok dan alkohol Anda bisa mulai olahraga setidaknya 30 menit per hari.

  • Memperbanyak konsumsi sayur dan buah dan membatasi daging

    Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dari buah dan sayur dapat membuat sel-sel pada usus besar menjadi tetap sehat. Tingkatkan asupan makanan berasal dari sayuran, buah-buahan serta biji-bijian.

    Selain itu, mengurangi konsumsi daging merah seperti daging kambing serta daging sapi dan makanan yang dibakar. Ilmuwan telah menemukan bahwa daging merah mengandung HCA (heterosiklik amina).Kandungan ini merupakan bahan kimia yang muncul saat dagingnya dimasak dalam suhu tinggi.

  • Mengenali gejala awal

    Mengenali gejalanya di tahap awal tentu akan sangat bermanfaat, dengan mengetahuinya sejak awal. Setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda tetapi secara umum akan muncul kebiasaan buang air berbedah, terjadi pendarahan pada rektum, mengalami nyeri pada perut dan berat badan turun secara drastis.

Kumpulan Pengobatan untuk Menyembuhkan Kanker Kolorektal

Ada beberapa tahapan pengobatan penyakit kanker kolorektal yang bisa dijalani sesuai dengan kondisi. Berikut ini kumpulan pengobatan-pengobatan bisa diterapkan untuk pasien.

  • Melakukan pembedahan pada stadium awal

    Langkah pertama jika ukurannya masih sangat kecil dokter akan merekomendasikan melakukan operasi. Pengobatan ini termasuk pendekatan invasif minimal, berguna untuk menghilangkan polip melalui kolonoskopi, melakukan reseksi mukosai endoskopik serta melakukan beda minimal atau beda laparoskopi.

  • Pembedahan pada stadium lanjut

    Pembedahan pada stadium lanjut direkomendasikan, ada beberapa tindakan yang akan didapatkan seperti olektomi parsial. Ini adalah tindakan pengangkatan sebagian usus besar yang mengandung kanker, sekaligus margin jaringan normal pada kedua sisi.

    Selain itu ahli bedah juga akan menciptakan jalan agar limbah bisa keluar dari tubuh, pengangkatan kelenjar getah bening dan terakhir oeprasi untuk bisa menghilangkan penyumbatan usus besar.

  • Kemoterapi

    Kemoterapi memiliki tujuan menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh menggunakan obat-obatan. Ini merupakan prosedur pengobatan setelah melakukan operasi jika ukuran kanker dan penyebarannya sudah menyebar.

Selain itu ada beberapa pengobatan penyakit kanker kolorektal lainya seperti terapi radiasi, terapi obat dan imunoterapi. Penanganan dan pengobatan yang tepat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko komplikasi.


Categories:

Tags: