Banyak orang yang sudah tidak asing lagi dengan istilah love language tetapi masih tidak familiar dengan tipe stress language. Stres language merupakan cara seseorang dalam menggambarkan pikiran dan perasaan ketika sedang stres.
Penting untuk memahami berbagai tipe ini agar mempermudah dalam mengelolanya. Dengan mengetahui jenis stress language yang Anda miliki maka juga mudah berkomunikasi dengan orang sekitar.
Jadi pada saat ada stress, Anda tahu harus melakukan apa sehingga tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri. Setiap jenis stress language juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Berbagai Tipe Stress Language pada Manusia
Adanya berbagai jenis stress language bisa membantu Anda untuk mengenali kesehatan dari diri sendiri. Bahkan juga mudah untuk mengelolanya sehingga tidak memberikan pengaruh buruk terhadap diri sendiri. Inilah beberapa tipe yang bisa jadi salah satunya ada di diri Anda yaitu:
1. Tipe Fight
Tipe stress language ini akan memberikan respon berupa teriak, membentak, agresif, gampang marah, bahkan menyalahkan orang lain ketika sedang stres. Apabila Anda termasuk dalam kategori ini maka disarankan untuk segera memecahkan masalah dibandingkan berdiam diri.
Bahkan orang yang memiliki bahasa stres tipe ini tidak akan pernah menyalahkan diri sendiri tetapi menyalahkan orang lain. Perlu dipahami ada banyak cara untuk menangani stres dengan lebih baik dan sehat tanpa harus marah-marah.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan mulai dari melakukan meditasi, menangis agar bisa mengekspresi emosi bukan untuk berperilaku seperti korban, dan olahraga agar mengeluarkan emosi yang terpendam. Tentunya bahasa stress ini juga memberikan pengaruh besar terhadap hubungan baik Anda dengan orang-orang di sekitar.
2. Tipe Flight
Jika Anda sedang stres kemudian memilih untuk menghindari konflik, memendam emosi, menyangkal, dan mengubah topik pembicaraan maka termasuk dalam tipe stress language ini. Orang-orang yang memiliki bahasa stress flight tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka menggunakan kalimat sehingga memilih mengabaikan emosi negatif yang ada.
Ketika mengalami stres maka tipe flight akan mudah merasa cemas sekaligus panik, nafas pendek dan sering menggoyangkan kaki. Jika Anda termasuk dalam tipe ini maka bisa belajar untuk berkomunikasi dengan baik sehingga dapat mengatakan apa yang sedang dirasakan.
Anda juga harus belajar untuk menerima dan menghadapi perasaan negatif di tengah konflik. Cara lainnya agar Anda bisa mengekspresikan emosi adalah dengan menangis tetapi bukan untuk membuat lawan bicara merasa bersalah.
Dilarang keras untuk Anda memendam atau menyangkal perasaan terutama ketika diri sendiri yang melakukan kesalahan. Karena banyak orang yang memilih untuk menyangkal perasaan karena ingin terhindar dari masalah.
3. Tipe Freeze
Tipe stress language freeze biasanya akan bingung dalam menyelesaikan masalah serta menyalahkan diri sendiri. Tipe bahasa stres ini juga sangat mudah putus asa dan tidak bisa langsung menerima saran di situasi yang penuh tekanan.
Jadi pada saat terjadi stres maka orang dengan tipe freeze akan memilih untuk menjauhkan diri atau bersembunyi dari lingkungan sekitar. Bahkan tidak menutup kemungkinan juga orang-orang dengan tipe ini akan menunda masalah dan melakukan silent treatment padahal langkah tersebut tidak akan pernah menyelesaikan penyebab stresnya.
Salah satu cara untuk menangani tipe bahasa stres ini adalah dengan merasa bahwa Anda tidak sendirian di mana ada banyak orang yang mau membantu keluar dari masalah. Anda juga bisa melakukan meditasi dan journaling untuk menuangkan perasaan sehingga lebih tenang.
Dapat juga menerapkan teknik grounding 54321 di mana tipe stress language ini berfungsi untuk menenangkan pikiran menggunakan panca indra. Jadi Anda bisa fokus dengan sebuah momen dan menghindari berbagai pikiran stres.
Untuk melakukan teknik ini juga sangat gampang di mana hanya perlu menutup mata, lalu menarik nafas dalam dan panjang secara lambat. Lalu Anda bisa menyebutkan 5 objek pertama kali dilihat.
4 objek bisa disentuh serta sebutkan teksturnya, 3 objek yang didengar, 2 objek yang bisa dicium, dan 1 objek bisa dirasa oleh lidah. Kemudian akhiri dengan menghirup nafas dalam-dalam dan buang melalui mulut.
4. Tipe Fawn
Orang-orang termasuk jenis ini biasanya menghindari konflik dengan cara membuat orang disekitarnya menjadi senang. Biasanya orang-orang yang termasuk kelompok tipe stress language ini akan berusaha memenuhi ekspektasi semua orang, senang mengalah, selalu berkata iya, dan takut beropini yang sesuai dengan perasaan.
Umumnya tipe fawn adalah orang penurut dan takut ditinggal. Seseorang yang people pleaser biasanya memiliki bahasa stres ini di mana selalu mengizinkan orang lain untuk mengontrol dirinya. Agar terlepas dari jenis bahasa stres ini maka Anda wajib menetapkan batasan mana yang boleh dan tidak.
Anda juga harus wajib berani terutama saat menolak hal-hal yang dirasa membebani diri. Disarankan juga Anda untuk harus menjadi diri sendiri sehingga orang lain tidak bisa mengontrol diri Anda.
Untuk penanganan yang tepat maka bisa datang ke psikolog untuk berkonsultasi agar menemukan alasan tepat mengapa Anda takut ditinggal orang lain. Dengan memahami berbagai tipe stress language ini maka akan membantu Anda untuk menjadi pribadi lebih baik.